METAMORFOSIS

:::Hanya catatan kecil & kliping artikel:::

More About Me...

hanya seorang anak manusia yang sedang belajar memaknai hidup, tapi ada yang pernah bilang "jangan hanya bisa mencari makna, tapi lakukan sesuatu untuk menemukannya", dan ada lagi yang bilang bahwa manusia yang hanya berorientasi pada makna maka dia akan selalu terjebak di masa lalunya dan selalu ragu dengan masa depannya. akhirnya saya memutuskan untuk menjalani hidup apa adanya, biar lebih hidup!

Another Tit-Bit...

seseorang pernah mengatakan "kalo ada sesuatu yang bisa dilakukan sekecil apapun, jika diawali dengan baik mungkin hasilnya akan besar"

Ada apa dengan dunia pendidikan kita?


“kamu ketahuan, selingkuh lagi...” potongan lagu itulah yang langsung didendangkan ketika seorang guru tengah memergoki rekannya yang guru juga sedang bermesraan di komplek sebuah penginapan kecil di pinggiran kota. Parahnya, yang memergoki itupun sedang menggandeng seorang wanita yang juga mengenakan seragam safari khas tenaga pendidik. Ada apa dengan dunia pendidikan kita?

Beberapa waktu lalu menjelang tengah malam di warung “angkring”, salah satu rekan saya yang bekerja di sebuah hotel menceritakan hal yang memprihatinkan tersebut. Memang “guru juga manusia” tapi saya tak habis pikir, guru yang notabene merupakan sosok panutan baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat ternyata mempunyai kelakuan yang tak kalah bejatnya dengan para preman pasar.

Bahkan pelecehan seksual guru terhadap siswa sudah biasa terjadi. Demikianlah potret buram pendidikan kita. Sistem pendidikan di Indonesia carut marut, bahkan dapat dikatakan gagal mewujudkan tujuan pendidikan. Kalau guru sebagai out put pendidikan bermoral bejat seperti itu, maka benarlah kata pepatah guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

Coba saja, berapa ribu tag pencarian yang bisa didapatkan melalui google yang menyebutkan skandal guru dengan guru, guru dengan murid, dosen dengan mahasiswanya. Lantas apa yang bisa diharapkan bangsa ini terhadap mutu output pendidikan jika sumber daya inti dari sistem pendidikan di negara kita mengalami degradasi moral yang cukup memprihatinkan. Saya rasa kita tidak bisa berharap banyak, padahal jika di runut dan dipilah secara jeli, justru semua solusi jangka panjang dari berbagai krisis yang terjadi bermuara pada dunia pendidikan.

Mungkin sebaiknya ada instrumen khusus yang perlu ditambahkan dalam wilayah kontrol terhadap sumber daya pendidikan. Adapun metode instrumen tersebut bisa di aplikasikan baik dalam prosedur rekruitment maupun dalam tahap pengawasan dan evaluasi. Hanya saja saya masih ragu karena pada akhirnya yang berwenang menjalankan instrumen kontrol tersebut juga manusia, dan manusia adalah tempatnya salah dan khilaf?

0 comments:

Post a Comment