METAMORFOSIS

:::Hanya catatan kecil & kliping artikel:::

More About Me...

hanya seorang anak manusia yang sedang belajar memaknai hidup, tapi ada yang pernah bilang "jangan hanya bisa mencari makna, tapi lakukan sesuatu untuk menemukannya", dan ada lagi yang bilang bahwa manusia yang hanya berorientasi pada makna maka dia akan selalu terjebak di masa lalunya dan selalu ragu dengan masa depannya. akhirnya saya memutuskan untuk menjalani hidup apa adanya, biar lebih hidup!

Another Tit-Bit...

seseorang pernah mengatakan "kalo ada sesuatu yang bisa dilakukan sekecil apapun, jika diawali dengan baik mungkin hasilnya akan besar"

Hati-hati, kemacetan lalu lintas dapat berakibat kemandulan

Di kota besar, kemacetan lalu lintas sudah jadi hal yang lumrah. Bahkan mungkin sudah menjadi rutinitas sehari-hari sebelum dan setelah bekerja. Mobilitas yang tinggi serta jumlah kendaraan bermotor yang melebihi kapasitas jalan menjadi faktor utama kemacetan lalu lintas di kota besar. Lantas apa pengaruhnya terhadap kesehatan? Ternyata sangat banyak! Gas pembuangan kendaraan bermotor berdampak negatif bagi sistem pernapasan dan kemacetan yang dialami setiap hari dapat memicu timbulnya penyakit hipertensi, stress, kanker paru-paru hingga kemandulan.

Sebuah studi menyebutkan bahwa asap pembuangan bahan bakar kendaraan sangat berpengaruh terhadap tingkat kesuburan pria. Para peneliti di Itali menemukan asap polusi lalu lintas mengurangi kualitas sperma pada pria muda dan setengah baya. Mereka meyakini oksida nitrogen dan timah yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor menjadi pemicu penurunan kualitas sperma. Mereka
mengemukakan kemacetan lalu lintas dan tingginya tingkat polusi gas buang kendaraan beresiko pada tingkat kesuburan pria menghabiskan waktu lebih dari enam jam di jalan.

Professor Harry Moore dari Sheffield University Inggris, meneliti efek kimia yang dihasilkan pembakaran BBM kendaraan bermotor pada tingkat kesuburan reproduksi pria. Pria yang banyak menghabiskan aktivitas di jalan raya dengan tingkat populasi tinggi beresiko mengalami penurunan tingkat kesuburan. " Terdapat kecenderungan penurunan kualitas sperma pria yang tinggal di area perkotaan dibanding dengan pria pedesaan yang melakukan aktivitas di jalan raya berpolusi," jelas Moore yang membukukan penelitiannya di Journal Human Reproduction tahun 2003.

Penelitian serupa juga dilakukan Dr Michele De Rosa bersama koleganya dari University of Naples. Penelitian dilakukan terhadap sperma dari 85 pria yang bekerja di gerbang tol yang banyak terkena asap pembuangan kendaraan selama enam jam perhari. Mereka membandingkan hasil penemuan tersebut dengan kualitas sperma 85 pria dengan usia sepadan yang tinggal di daerah sama, tetapi tidak terkena polusi gas buang kendaraan bermotor. Hasil penelitian menyebutkan kualitas sperma pekerja gerbang tol lebih rendah dan kemampuan yang lebih rendah untuk membuahi sel telur wanita. Umumnya sperma mereka sangat lambat dan kurang aktif sehingga potensi untuk membuahi sel telur sangat rendah, jelas Dr Michele De Rosa. Dari penelitian tersebut De Rosa menyimpulkan kandungan timah, oksida nitrogen, oksida belerang, dan karbon monoksida memberi dampak buruk pada kualitas sperma pria, terutama pada pria muda dan paruh baya yang banyak menghabiskan waktu di jalan raya dengan tingkat polusi gas buang kendaraan bermotor lebih tinggi, terutama pada jam-jam macet. De Rosa dan rekan masih melanjutkan penelitian apakah penurunan kualitas sprema tersebut hanya besifat temporer dan akan kembali meningkat saat mereka mengurangi aktifitas mereka di jalan raya. (Vi-Lounge.com)

0 comments:

Post a Comment