
PBB dan Pengentasan Kemiskinan
Pada tanggal 22 Desember tahun 1992, Majelis Umum PBB Ke-47 menetapkan setiap tanggal 17 Oktober sebagai hari penanggulangan kemiskinan internasional, dengan tujuan mengundang perhatian masyarakat internasional terhadap masalah kemiskinan, mempromosi pekerjaan penghapusan kemiskinan sedunia, memobilisasi berbagai negara untuk mengatasi kemiskinan.
Hari penanggulangan kemiskinan tahun ini diperingati dengan tema " hak asasi manusia dan kehormatan kelompok miskin ". Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam pidatonya kemarin menyatakan, berbagai negara perlu menekankan perhatian yang cukup terhadap hak asasi manusia dan kehormatan, di samping berupaya mengatasi kemiskinan, agar orang miskin berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan dan berbagai kegiatan lainnya yang mungkin akan membawa dampak terhadap kehidupan mereka. Ban Ki-moon menghimbau berbagai anggota PBB dengan tindakan nyata menjamin setiap orang memiliki kehormatan dan hak kesetaraan, terus berupaya mengatasi kesulitan di lingkup seluruh dunia dan merealisasi keadilan.
Wakil Sekjen PBB, Asha-Rose Migiro di depan upacara peringatan menyatakan, untuk merealisasi target pembangunan milenium yang dijadwalkan pada tahun 2015, kita perlu bertindak selekasnya, bersatu dengan kekuatan di dunia, tak peduli negara yang kaya atau yang miskin, organisasi sosial atau lembaga swasta, untuk membentuk sebuah platform kerja sama yang sesungguhnya dalam pembangunan/
Pakar independen PBB untuk masalah hak asasi manusia dan kemiskinan ekstrimis, Magdalena Carmona menyerukan berbagai negara untuk menyadari kenyataan yang serius, yaitu di dunia ini terdapat 1,4 miliar penduduk hidup dalam kemiskinan ekstrimis, di antara lima orang rata-rata ada satu orang tidak mendapat jaminan kehidupan pokok yang dituntut oleh kehormatan umat manusia. Carmona menyatakan, krisis moneter yang dihadapi global baru-baru ini serta harga bahan makanan dan harga minyak yang terus membubung telah membawa tantangan amat besar yang baru terhadap upaya dunia untuk mengatasi kemiskinan, namun dia berpendapat bahwa umum seharusnya dengan erat menghubungkan usaha penanggulangan kemiskinan dengan hak asasi dan kehormatan manusia kelompok miskin, jangan menganggap usaha itu sebagai bermurah hati kepada orang miskin, pemerintah berbagai negara juga perlu menganggapnya sebagai kewajiban dan misi yang harus dijalankan.
Kemarin, PBB mengadakan pula serangkaian kegiatan, untuk mendiskusikan persoalan penanggulangan kemiskinan dalam situasi dewasa ini. Kantor Administrasi Pos PBB meluncurkan sebuah perangko peringatan yang bertema " kita mampu mengatasi kemiskinan ".
Bersamaan dengan itu, kegiatan yang ditujukan untuk menghimbau para warga biasa berjuang bersama untuk mengatasi kemiskinan telah dihidupkan secara resmi kemarin. Pada tahun 2007, kegiatan tersebut diikuti oleh 43,7 juta orang, suatu rekor baru. Tahun ini, penyelenggara meramalkan 60 juta orang akan mengikuti kegiatan tersebut dari tanggal 17 hingga 19 bulan ini. Selama tiga hari selanjutnya, pihak-pihak terkait akan mengadakan kegiatan dalam berbagai bentuk di universitas atau komunitas, supaya lebih banyak orang mengenal bahwa untuk menanggulangi kemiskinan harus mengambil tindakan efektif. Ketua Program Aksi Melenium PBB, Salil Shetty menyatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyampaikan sebuah informasi kepada pemimpin berbagai negara, umum yakin bahwa krisis moneter sekarang tidak seharusnya dijadikan sebagai alasan para pemimpin untuk tidak menaati janjinya, pemerintah berbagai negara perlu terus mengambil tindakan konkret dan positif untuk mengatasi kemiskinan, berupaya merealisasi target pembangunan milenium.
0 comments:
Post a Comment