METAMORFOSIS

:::Hanya catatan kecil & kliping artikel:::

More About Me...

hanya seorang anak manusia yang sedang belajar memaknai hidup, tapi ada yang pernah bilang "jangan hanya bisa mencari makna, tapi lakukan sesuatu untuk menemukannya", dan ada lagi yang bilang bahwa manusia yang hanya berorientasi pada makna maka dia akan selalu terjebak di masa lalunya dan selalu ragu dengan masa depannya. akhirnya saya memutuskan untuk menjalani hidup apa adanya, biar lebih hidup!

Another Tit-Bit...

seseorang pernah mengatakan "kalo ada sesuatu yang bisa dilakukan sekecil apapun, jika diawali dengan baik mungkin hasilnya akan besar"

Terpilihnya Obama Belum Tentu Pengaruhi Ekonomi Nasional


Kalangan pelaku usaha optimis kemanangan Barack Obama akan memudahkan kerjasama antara Indonesia dengan Amerika Serikat. “Obama sudah kenal kita, dan pernah tinggal di Indonesia. Jadi akan lebih mudah bekerja sama,” kata Ketua APINDO Sofyan Wanandi, di sela Rakornas Kadin di Bali Room Hotel Indonesia Kampinski, Jakarta, Rabu (5/10).

Dengan kemenangan Obama, menurut dia, AS harus bekerja sama dengan negara lain dalam menanggulangi krisis finansial global. Sebab AS bukan negara satu-satunya superpower.

Penilaian berbeda disampaikan Ketua Umum Kadin MS Hidayat. Dia mengatakan, terpilihnya Obama belum tentu berdampak langsung pada perekonomian nasional. Mengingat Obama dipastikan akan konsentrasi di internal. “Kondisi ekonomi AS juga tengah mengalami krisis. Jadi dipastikan Barack Obama bakal memusatkan perhatian pada upaya memulihkan ekonomi.”

Sementara itu, meski sebagian masyarakat Indonesia terlihat sangat antusias ikut merayakan kemenangan Obama. Tapi sepertinya rupiah tidak bisa ikut memeriahkan. Pada penutupan transaksi Rabu (5/11) rupiah stabil di level Rp. 10.850 per dolar AS.

Menurut Deputi Gubernur Senior Miranda S Goeltom, tekanan terhadap rupiah ini akibat penawaran valuta asing (valas) yang terbatas.

Menurut dia, saat ini tidak hanya Indonesia, tapi hampir semua negara mengalami tekanan terhadap dolar. Bahkan Australia yang memiliki mata uang kuat juga mengalami hal serupa. Penguatan dolar, karena didorong adanya ketakutan invetor, sehingga melakukan perburuan terhadap dolar.

Di pihak lain, sentimen positif terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden AS, justru dimanfaatkan investor pasar modal untuk profit taking. Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) terseret ke zona merah.

Pada perdagangan saham Rabu (5/11), ISHG ditutup turun 3,510 poin (0,26%) menjadi 1.366,275. Indeks LQ-45 turun 0,113 poin (0,04%) menjadi 266,572 dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,101 poin (0,05%) menjadi 209,475. (suara merdeka)

0 comments:

Post a Comment